find article
Custom Search
Tuesday, August 5, 2008
kekuatan dokumenter
apa yang menjadi kekuatan sebuah film dokumenter? cerita/alur? cinematrography? artistik? penggarapan/proses? editing? TOKOH... ya kawan yang menjadi kekuatan dari sebuah film/video dokumenter adalah tokoh dalam film tersebut. bahkan dalam proses pra-produksi kita akan lebih mudah untuk memulai nya apabila kita sudah mendapatkan tokoh.
tokoh seperti apa yang baik dalam film dokumenter. tentu ini adalah kekuatan dari tangan si pembuat. subyektifitas pembuat sangat diperlukan. namun jangan sampai terjebak pada film nya. seringkali dokumenter terjebak pada profile si tokoh. pada saat penggarapan naskah kita harus kita harus mempunyai "pagar" yang baik untuk menghindari luasnya cerita. kita harus bisa mengarahkan (direct) si tokoh menuju pada jalur yang kita inginkan. pada saat wawancara.
yak, wawancara adalah salah satu proses yang vital dalam pembuatan dokumenter. kita harus bisa melebur dengan tokoh. kita berpikir dengan cara pikiran si tokoh. dengan seperti itu kita bisa merasakan apa yang tokoh ceritakan kepada kita. jangan lupa untuk proses observasi ya.
proses observasi ini berguna untuk penggarapan naskah. seperti halnya kita ingin membuat dokumenter "becak yang terbuang" kita menginginkan cerita tukang becak yang sudah lama narik becak kini becak hanya menjadi rongsokan saja. tapi kita malah mendapat tokoh yang menjadikan profesi tukang becak hanya sebagai tambahan pendapatan. pada saat ini kreatifitas pembuat dokumenter di pergunakan.
tokoh seperti apa yang baik dalam film dokumenter. tentu ini adalah kekuatan dari tangan si pembuat. subyektifitas pembuat sangat diperlukan. namun jangan sampai terjebak pada film nya. seringkali dokumenter terjebak pada profile si tokoh. pada saat penggarapan naskah kita harus kita harus mempunyai "pagar" yang baik untuk menghindari luasnya cerita. kita harus bisa mengarahkan (direct) si tokoh menuju pada jalur yang kita inginkan. pada saat wawancara.
yak, wawancara adalah salah satu proses yang vital dalam pembuatan dokumenter. kita harus bisa melebur dengan tokoh. kita berpikir dengan cara pikiran si tokoh. dengan seperti itu kita bisa merasakan apa yang tokoh ceritakan kepada kita. jangan lupa untuk proses observasi ya.
proses observasi ini berguna untuk penggarapan naskah. seperti halnya kita ingin membuat dokumenter "becak yang terbuang" kita menginginkan cerita tukang becak yang sudah lama narik becak kini becak hanya menjadi rongsokan saja. tapi kita malah mendapat tokoh yang menjadikan profesi tukang becak hanya sebagai tambahan pendapatan. pada saat ini kreatifitas pembuat dokumenter di pergunakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment